Wednesday 31 December 2014

2014

Hi!

So in a few hours time, we are gonna enter 2015. Well, it's already 2015 in Australia and a few other places to the east of Indonesia... I guess. Can't really be bothered looking at the map. :p

Anyway. I'm kinda in the mood right now to write about 2014. It has been quite an interesting year for me personally, and probably for many people in this planet.

I spent last year's New Year's Eve in London with me sister and me sister's friends. Quite awesome, though I had to stand for around (I think) two or three hours straight. It was so crowded. Fortunately, we sort of got a nice spot, somewhere opposite the London Eye. The waiting was long and a bit boring. It was windy and drizzling.

When the fireworks started though. Ufff... Yes, it lasted only for a few minutes, but it was good. It was memorable. Glad to have spent a New Year's Eve at least once at a famous NYE location.

Anyway, I remember in that particular night... When the countdown started, I said to myself, 

"This is it man, 2014, the year in which you'll finally finish school after 12 years, in which you'll start a new stage in your life. Where will you be in a few months time?"

And then, this:


The vibration. People cheering, and recording, and taking pictures with their mobiles, or cameras, or vidcams. The vibration right at the end there, uff. It was nice.

Anyway, right after the fireworks, people were started to sing. One of the songs: 'Auld Lang Syne', of course. People were sharing drinks and toasting at each other. Personally, I was quite amazed. It was really the first time I've ever been in a crowd filled with strangers, celebrating NYE.

So yeah. That happened. A year ago today, in a few hours time.

And that's how 2014 started for me. Not with a whimper, but with a bang. Quite a loud one there, right at the end.



Many things have happened since then. 2014 has been a roller-coaster for me, emotionally, and physically. Mostly emotional. Not so much on the physical aspect. :p

I started blogging again, did quite well on my IELTS early in the year, did two uni interviews and failed both of them, passed the IB, didn't go to uni this year, finished my twelve years of formal education, graduated, went to prom (a memorable one, Uruguay got beaten 3-1 that night by Costa Rica :D :D), finally went up the Eiffel Tower and Notre Dame with my friends, "visited" places in Paris with me friends, last stroll around Paris by myself, learned to let go of things while packing my stuffs, finally went back to Jakarta (alone), got used to taking public transports here in Jakarta, started taking Indonesian uni prep course, met new amazing friends and people, met old friends, saw a disaster happened with my very own eyes, started learning how to drive a car... 

I also learned to finally let go. And I made a strong decision of where to go next, of what to do in the future, my future. Hopefully this time, this time it'd be the right one, the most suitable one, the best one. 

Bismillahirrahmanirrahim. Here's for 2015.

Thursday 4 December 2014

Simply Can't Write + School Subjects

Hi.

So, I've been trying to write a couple of posts but... I just, simply, cannot finish dem posts.

Dem posts dem posts. Both of them are continuations from the umm, "Things I miss from Paris" thingy post thingy. Yg satu ttg Jum'atan, satu lagi ttg Strolling.

STROLLING. Which is so close to PUBLIC TRANSPORT. It's coming.

Masih pengen banget parah lanjut nulis ttg topik itu, tapi entah kenapa pas itu nulisnya kebanyakan dan lumayan banyak marahnya... Dan rasanya masih harus belajar lebih banyak lagi kalo mau nulis ttg ini.. Somehow.

Anyway.

Lebih mood cerita random, sekarang. And life update(s), probably.

Life's alright. Alhamdulillah.

That's it.

Damn.

Oh2, akhir2 ini gw kepikiran sesuatu. Suatu kebiasaan yg gw punya, kira2 dimulai sekitar 2 tahun yang lalu, yaitu: Ngomong ke diri gw sendiri, sendirian, tanpa ada orang lain.

Is it normal? Fuck, I'm weird. Atau diem2 semua orang punya kebiasaan ini... :O :O :O

Who knows? Who. Nose.

Di samping itu, kebiasaan lain yaitu... Random quotes dari film2/speech2 orang2 gitu, just randomly popping out inside me head.

Kayak yg barusan, "Who knows?" itu dari 50th Anniversary-nya Doctor Who, dari Tom Baker.

Man.

Bahkan "Man." ini pun diambil dari Gordon Ramsay...

Aw man, identity crisis. Jadi selama beberapa bulan/tahun belakangan ini, isi kepala gw itu, basically, omongan orang lain. Kalo perkataan2 gw itu semuanya diambil dari orang lain, then... what?

Meh.

Oke, kembali ke ngomong sendiri.

Semoga aja case yg satu ini engga sama kyk yg di Doctor Who, Series 8 Episode... 4? Judulnya "Listen."


"Listen."

"Question. Why do we talk, out loud, when we know... we're alone? Conjecture. Because we know we're not.

Evolution perfects survival skills. There are perfect hunters. There is perfect defence.

Question. Why is there no such thing, as perfect hiding? 

Answer. How would you know? Logically, if evolution were to perfect a creature whose primary skill were to hide from view, how could you know it existed? 

It could be with us every second and we would never know. How would you detect it? Even sense it.

Except, in those moments, when for no clear reason, you chose to speak aloud. 

What would such a creature want? What would it do? Well?"

So... Yeah.

But hey, I'm quite enjoying this... Weird habit. Which is weird, but, it makes me feel less lonely. 

"A silent companion" they call it.

So yeah, dua hal di atas... Normal ato engga? Ato mungkin ada yang tau berapa persen orang di dunia melakukan hal2 di atas...? :p

Moving on.



INTERNET AKHIRNYA DIPASAANG :D :D :D

Masih lambat, tapi better than nothing, eh?

Oh, oh, let's talk about pelajaran2 yang lagi gw pelajarin, dan maybe bandingin sama yg gw belajar pas di sana... Some of them anyway.

Yeh, I know. School is boring. Apalagi belajar.

Well, gatau kenapa, tapi untuk pelajaran2 yg emang bagi gw menarik, belajar itu quite enjoyable.

And yes. Untuk jadi manusia yg bisa berguna bagi nusa, bangsa, agama, etc2., belajar di sekolah itu ga cukup.

Beberapa waktu lalu ada yg ngomong ttg "Pendidikan" vs. "Sekolah". Contoh yg simpel: Ada aja orang yg sekolahnya tinggi2, gelar sampe Ph.D., tapi perilakunya ga baik, berarti pendidikan orang itu rendah.

Intinya, cari pengalaman, dan jadi orang yang berpendidikan tinggi, ga hanya sekolahnya tinggi.

And so yeah, akademik bukan segala2nya.

Tapi, mumpung gw dikasih "bonus" setahun belajar a la sekolah di sini... Dan mumpung yg lagi gw alamin ini cukup menarik (for me anyway)... Let's talk about it.

Oh God, I'm so boring. Talking about school subjects.

1. Maths
Mulai dari matematika. Matematika di sini itu... Gara2 di sini gw ngambil IPS, mungkin... Masih normal2 aja. Ada beberapa yg gw belajar di sana dan ternyata di sini, untuk anak IPS, ga diajarin. Contohnya, "Volumes of Revolution".

Tapi maths di sini itu, yaa namanya Asian Maths, tetep aja itung2annya cukup sangat tricky bagi gw. Apalagi di sini itu gaboleh pake kalkulator, ga kyk di sana. Man.

Belajar maths di sini jadi tau banyak shortcut2 gitu. Di sana itu diliatin, gimana cara dapetin suatu rumus. Di sini, langsung dikasih, langsung diliatin cara makenya. Done. Not that simple though.

Yg gw notice di sini itu adalah... Hitung2annya yg bener2 dites. Selain gapake kalkulator itu tadi, kita juga harus familiar sama faktorisasi segala macem, dan nyari mana aja yg bisa dicoret2 ato disederhanakan.. Etc2. Yang intinya, bisa bantu kita untuk hemat waktu.

Ga jarang, konsepnya kita udah kenal bgt, tapi giliran ngerjain soal, stuck gara2 hitung2annya. Gatau harus dibagi, kali, tambah, kurang, akarin, kuadratin, pindahin...

2. Bahasa Indonesia
Selanjutnya, Bahasa Indonesia. Well. Ini kayaknya yg paling gw ga bisa saat ini. Tiga tahun ga belajar Bahasa Indonesia, cuma pake Bahasa Indonesia untuk bicara sehari2 di rumah, sama kalo baca berita, ato dengerin debat Pilpres 2014.

I'm so screwed. Sejauh ini yg baru gw pelajarin itu adalah EYD atau Ejaan Yang Disempurnakan. Kalo diliat dari tes yg nanti bakal gw jalanin, gw harus bener2 ngerti bentuk2 kalimat, mana aja yg subjek, predikat, objek. Induk kalimat. Inti kalimat. Dll2.

Apalagi ya... Oh, shoot. Baru sadar sesuatu. Kalau mau kuliah di sini, apalagi hukum, berarti Bahasa Indonesia gw harus gw perbaiki... Semoga aja. Satu tahun. Should be enough.

3. English
English. Beda banget sama di sana. Of course. Di sini itu kyk bener2 belajar grammars, grammars, grammars, vocabs. Di sana... Grade 10 masih belajar grammars sih dikit2, soalnya gw masuk di kelas English as Second Language. English gw sucks, back then. And yes, it still is. Kyknya pernah gw mention deh, I'm suck at grammar. Dan pernah gw mention juga, native speakers itu kalo ditanyain grammar suka ga tau. Liat aja orang Indonesia masih ada aja yg bikin kesalahan2 kalo nulis :p

And btw... Kata "Jalan" itu gaboleh disingkat jadi "Jl." atau "Jln.", which means KTP semua orang salah :o :o :o

Ok, English. Grade 11 and 12 gw termasuk di kelas Inggris yg first language. Dan, itu lumayan. Essay2 gitu lumayan juga sih, dapet nilai 5-7 out of 7. Which was amazing, considering back in 2011 my English was still, shite. Real shite. Selama Gr. 11-12 itu jarang bgt atau kyknya ga pernah belajar grammar. Kebanyakan itu malah diskusi, ngobrol ttg culture, media, sama literature. Good times.

Belajar English di sini tapi cukup menarik. Lumayan juga setelah beberapa tahun belajar pake English dengan banyak grammatical errors kalo bikin essays, sekarang "dikasih kesempatan" untuk mantepin dose grammers. So, good2.

Always be positive, eh?

Well. Ada takut juga sih, dikit. Takut Englishnya ngilang. Apalagi writingnya. Thankfully, essay2 lama gw ada di laptop, so. Good2.

4. Geografi
Geografi sejauh ini, seru2 aja. Jadi anak IPS, enak juga sih ada IPA2 nya dikit. Dulu pas SMP, satu2nya hal dari Geografi yg gw suka itu adalah peta. Nope. Bukan skala. Bukan all those unsur2 peta. Tapi peta dunia, capital cities, borders, shapes. Dan itu kyknya satu2nya pelajaran di Geografi yg gw suka pas di SMP.

Sekarang tapi entah kenapa jadi lebih banyak yg menarik. Apalagi yg nyambung ke gimana cara kota, masyarakat, desa, industri, dkk. bekerja. Sumber Daya Alam, etc2. Cool.

5. Sosiologi
Sosiologi juga lumayan menarik. Dulu pas SMP kalo gasalah beberapa jam Geografi dipake untuk Sosiologi dan, jujur, pas SMP menurut gw Sosiologi itu cukup ngebosenin.

Btw, kepikiran sesuatu, Bahasa Indonesia yg ga baku itu diajarin juga ga sih? "Ngebosenin" insted of "membosankan"... I mean. It's part of our language. Gatau di daerah lain gimana, apa ini di Jakarta doang ato gimana. Tapi kyknya proper2 aja deh kalo dimasukkin ke pelajaran, belajar hubungan budaya sama bahasa. Bahasa yg dipake sehari2.

Lanjut. Iya, Sosiologi dulu bosen. Sekarang, ga terlalu bosen. Kyknya emang pas SMA di luar otak gw jadi lebih IPS entah kenapa. Tertarik ke kehidupan orang, negara, hubungan internasional, all those things that people do everyday, yg berpengaruh terhadap kehidupan kita sehari2, yg berpengaruh ke masa depan.v

Sosiologi. Belajar tentang interaksi antarmasyarakat, antarmanusia, unsur2 di masyarakat, dll2. So far so good.

6. Ekonomi + 7. Sejarah
Sebagai murid sejarah dimana pas SMA diajarin kebanyakan ttg Nazi Germany, Soviet Union, Peronist Argentina, Francoist Spain, Fascist Italy... Ekonomi itu, bukan forte gw.

Selama di SMA gw belajar History, gadapet Ekonomi. Well, I say gadapet, sebenernya gw milih History rather than Economics. Pas SMP, gw mostly ga ngerti dan ga tertarik dengan ekonomi. Meanwhile, back then, gw juga gaterlalu bagus di sejarah. Sejarah Indonesia, that is. Sejarah dunia kyk WWII gitu... Man. Gw lumayan tertarik.

Nah, gw pas Gr. 10 dikasi pilihan, Economics ato History. So of course gw milih History. Mikir2 bahwa di sekolah internasional, gw bakal belajar Sejarah Dunia, bukan sejarah Indonesia. :)

Back to Economics. Di sana itu Economics adalah bagian dari History. Just a way, to understand history better. Belajar sistem ekonomi sama economic policies di negara2 dictatorship sama authoritarian di atas, juga belajar... Other, economics. Kenapa hyperinflation di Weimar Republic bisa terjadi... Cuma sebatas itu. Tapi keren juga sih. Jadi ada some sort of, extra perspectives gitu towards economics.

Nah, karena kebanyakan topiknya ngebahas ttg single-party states or authoritarian government or dictatorship, yaaa ujung2nya economic policiesnya itu yaa yg model2 "guided", "socialist", "communist", thingy policies thingy. Kea Lenin's NEP or Stalin's FYPs or Hitler's or Peron's. Sebatas itu2 aja.

Nah, pas gw belajar ekonomi di sini itu... Gw masih noob. All those itung2an dan pembukuan (yg sebenernya gw belajar pas SMP). Tapi, sama casenya w/ geografi sama sosiologi, gw jadi lebih tertarik untuk belajar ekonomi, soalnya ini berpengaruh terhadap kehidupan orang banyak.

It's like, I want to know how these things work, you know? Dan ini yg bikin gw cukup semangat untuk terus belajar walaupun gw udah lulus high school. Weird. I know. But, hey, curiosity.

Yg paling menarik di ekonomi itu, sejauh ini, yg berhubungan sama pemerintahan. Pajak, APBN, fiscal policy (yg gw temuin di artikel yg jadi bahan preparation uni interview dan gw sama sekali gatau apa artinya), monetary policy, inflation, etc2.

Dan setelah belajar sejarah 3 tahun, gw ngeliat ekonomi, like, in a whole new fucking way. So exciting. Ada banyak faktor, ekonomi itu berputar, satu hal kecil bisa berdampak besar... Lumayan mirip sama cara gw ngeliat sejarah pas di sana... Lanjut ke yg terakhir.

Cara gw ngeliat sejarah pas SMP beda sama pas gw belajar di sana. Banyak faktor, dan hal terkecil pun bisa berdampak besar.

Selama di SMP, gw ngeliat bahwa sejarah itu cuma hapalan. Ngapain juga sih belajar sejarah?

But, oh man, thank God. Tiga tahun di luar itu worth it, for me anyway. Gw jadi ngeliat "belajar" in a whole new way, especially belajar sejarah. Semua itu bukan cuma hafalan. Tapi kita harus bikin koneksi2nya sama yg lain.

Itu yg selalu diingetin sama guru Biologi gw pas di sana. Bikin koneksinya, bikin hubungan2nya. Kyk sistem2 di tubuh kita, semuanya bisa kerjasama dengan cukup baik agar kita bisa tetep hidup.

Humans are so intricate. Very detailed. Pasti ada yg desain. ;)

Anyway.

Sejarah. Di sini itu, gw masih tertarik. Sama kyk pelajaran2 IPS lainnya, gw develop interest di sejarah pas SMA. Dan anehnya, pas di sana itu, gw malah jadi lebih tertarik sama sejarah Indonesia... 

Like. Ini 20th century Europe kayak gini... Pada saat yg sama, di Indonesia lagi kyk gimana ya?

Pas SMP gw belajar kata2 kyk "Komunisme", "Uni Soviet", yg akhirnya gw "temui" pas SMA. Dan gw bangun koneksinya, antara yg gw pelajarin di sana, sama sejarah Indonesia. Dan segalanya jadi, very interesting indeed.

Sejarah itu sangat luas. Scopenya besar bgt. Dari ekonomi, sosiologi, geografi, even biologi, fisika, kimia, astronomi, semuanya bisa dimasukkin ke sejarah. Karena, sejarah itu... Belajar dari masa lalu. Ngeliat all those webs and connections yg berujung ke, diri kita, sekarang, dan dunia ini, saat ini.

Boom.

Sejarah di sini sih pelajarannya ya beda. Ga cuma yg diajarin (sejarah Indonesia kebanyakan), tapi juga "apa aja" yg diajarin. Di sini emang lebih berasa menghafal. Kyk belajar fakta2 some sort of trivia gitu. Cara ngajarnya sih masih seru. Tapi yaa kyk ada yg kurang. Like, di sana itu kita kyk didorong untuk mikir, untuk bikin koneksi2nya, kenapa gara2 hal A, B, C, D, E, F, G, H, dst., X bisa terjadi. Dan ga segampang itu, pasti ada grey areanya. Kalo di sini itu. Kerasa sih ada cause to effect, tapi entah simpel X ke Y, atau ga dijelasin kenapa X berpengaruh kenapa Y. Kalo dijelasin pun yaa simpel banget. Sangat simpel. Padahal selama 3 tahun gw belajar di sana, X ke Y itu ga sesimpel itu. Banyak hal2 lain, faktor2 lain, dan lots of grey area.

Fyuh.

I think that's that.

:)

Btw kalo ada yg mikir pelajaran yg diajarin di sana itu jauh lebih bagus, then... Engga juga kok. Segala2nya ada baik buruknya. Ada hal2 di sistem pendidikan di sini yg perlu diberesin. Tapi sekolah yg gw ambil di sana itu far, far from perfect. Beberapa hal di sini itu far, far better dibandingin yg di high school gw.

And so life goes on.

Cheers. :)

Tuesday 4 November 2014

Update Bulan Pertama, Kebabs, Climate + Winter!

Hi all!

Udah sebulan plus beberapa hari gw tinggal di Jakarta. And so far, so good. Well, Internet masih belom dipasang di rumah. Apparently modemnya lagi out of stock. Tapi selain itu, no problemo. No big problemo at least.

Sebulan pertama, bimbel, ketemu temen beberapa kali, nengokin eyang. :) Wut else. Nothing much, really. 2 minggu terakhir jarang ke luar gara2 ada TryOut, and other stuffs

Sebulan cepet juga ya. Well, 3 tahun aja cepet. 17 tahun aja cepet. Is it gonna get slower..?

Ok, mungkin skrg mau share aja, apa aja yg gw kangenin dari Paris, setelah sebulan gw pulang. Beberapa hal aja sih, seinget2 gw aja yaa.

1. KEBAB
Damn. Parisian Kebab is the best. Kangen parah.

Ok, kalo ada diantara kalian yang bakal jalan2 ke Paris, beli kebab. Like, seriously. Selain beli Crêpes, beli kebab karena 1.) Dibandingin makanan lain, kebab itu lumayan murah dan sangat mengenyangkan, 2.) Cocok sama lidah Indonesia dan 3.) Halal, bagi kalian yang nyari makanan halal.

Like, uhhh maan, kangen parah.

Kadang namanya bisa kebab, kadang juga "grec"... Trus ada yg pake roti, ada yg pake "galette" ato roti pipih/tipis gitu (ini kyknya yang paling mirip sama kebab2 yg ada di Indo), bisa juga pake bulgur, semacam nasinya gitu. Bisa pake "frites" juga ato french fries... Intinya puas. Mereka biasanya juga nyediain saos2 kyk saos tomat sama mayo. Yg biasa gw pesen itu mayo + Algerien. Man... Tapi, kalo makan jangan lupa pake sayurnya yaa. ;) You know lah... Greasy and all.

Kebanyakan tempat kebab tuh yaa enak2 aja sih. Intinya kalo liat tempatnya bagus/gede/rame, yaa berarti dijamin enak lah.


Beberapa tempat yg sering gw datengin di Paris/Courbevoie:

1. Maison de Gyros, St. Michel, Paris



2. Sandwicherie Grec, sekitar 66 rue Brancion, Paris

Ini yg paling sering gw datengin... Soalnya deket sekolah :p
Dan kebab di sini kyknya yang paling enak. Like, seriously.



3. Dehliz Restaurant, sekitar 1 rue Carnot, Courbevoie

Kalo ini gw baru datengin deket2 mau pulang. Deket apartemen gw dulu. Kenyang, enak.


Wut else for kebabs... Harganya sendiri sekitar 5 - 12 euroan, tergantung pake apa aja. Trus kalo yg ke tempat rame turis biasanya diladenin pake bahasa Inggris sih... Dikit2. Kalo yg jarang ada turis yaaa gatau deh. Kadang bisa2 aja, kadang engga. Just prepare your basic French or bring someone Frenchy with you.

Oh... Di sini sih kebab yaa ada2 aja. Tapi ga appealing enough gitu. Kea... Looks artificial... Dunno, maybe someday I'll give it a try.

Unless kalo ada yg buka Parisian Kebab di Jakarta... Mungkin gw..? Who knows? 

Dan satu hal lagi, untuk orang2 yg udah pernah nyobain kebab Turki dan kebab Paris, mereka lebih prefer kebab Paris. Somehow. Lebih enak... So yeah :q


2. Météo + Climate

Ya, walaupun di Indonesia cuma ada 2 kemungkinan (hujan/cerah), gw kangen aja sama akurasi météo / weather forecast pas gw tinggal di sana. Di sini, kalo liat forecast lewat apple, suka salah2... Well. Suhunya yaa ga beda2 lah sepanjang tahunnya, but still.

Untuk cuacanya sendiri di sini yaa, seperti yg gw bilang, 2 kemungkinan. Tapi, yang bikin agak males tuh kalo harus jalan kaki + naik transport umum, sementara tujuannya itu tempat indoor yg cukup dingin.

Di luar, panas, keringetan, pengap... Giliran di dalem, kalo bajunya ketipisan, bisa lumayan dingin. Jadinya kan harus bawa jaket atau pake baju agak dobel like, kemeja + kaos dalem. Kalo bawa2 jaket lumayan repot + tambah beban. Kalo dobel yaa gampang panas aja kalo saltum, apalagi kalo naik apa gitu, say, Metro Mini, dan macet, which means gaada angin... Apalagi kalo penuh, beuuh... Dan sebenernya poin ini bakal nyambung ke poin selanjutnya... But let's finish this mothatrucka first.

Yeah. Panas, pengap, polusi, dan di dalem bisa lumayan dingin. Kalo naik Kopaja AC ato TransJakarta ato Commuter Line gitu sih lumayan, soalnya dalemnya udah dingin jadi udah penyesuaian. Tapi yaa... Bisa diapain. Lokasi Jakarta emang di deket ekuator, which actually can be quite beneficial but...

Hmmm... Bener ga sih.. Gara2 cuaca di sini yang panas, pengap, dan intinya tropis+polusi, jadi banyak Mall... Orang2 sini lebih prefer jalan+nongkrong di mall2 ato tempat2 ber-AC... Welp.

Intinya, panas.

Kalo di sana... Well, sebenernya ada suka dukanya juga.

Summer: Suhu 25+
Terik parah jadinya panas parah. Di apartemen gaada AC gaada kipas angin, dan dikit banget tempat2 yang berAC. Kalo lagi panas banget, keluar males parah, di dalem rumah juga gabisa ngapa2in gara2 bener2 panaas. Hwaaawawawa. Kalo buka jendela, yang ada udara panas masuk. Serba salah.


Autumn: Suhu dari 20an - 10an
Transisi dari summer ke autumn itu yang paling enak. Daun2 udah mulai berguguran. *Autumn Leaves*.... Udah mulai2 mendung dan hujan, walaupun masih jarang. Yang enak kalo cerah... Soalnya cukup berangin, tapi anginnya ga kenceng2 banget. Man... Best times. Kalo udah mulai dingin gitu biasanya (selalu) nyalain heater kalo lagi indoor.

Dari autumn ke winter... Pohon udah 80+% naked. Dan walaupun suhunya masih bearable (belasan gitu), anginnya yang lumayan kenceng tuh bikin suhunya berasa beberapa °C lebih rendah. Brrrr. Hampir tiap hari ujan, dan tiap hari udah mendung gitu, cerahnya jarang banget sampe spring nanti. Intinya, chilly. Suka ada hujan es kadang2.


Winter: Suhu dibawah 10... Mungkin dibawah 8... I Forgot.
Chilly snowy chilly snowy. Jujur agak lupa winter soalnya winter terakhir di sana gaada salju..... :'' Jadi kerasa kyk perpanjangan autumn yang suhunya lumayan rendah. Sering hujan, dan karena suhu rendah jadii suka hujan es gitu. Pas ada salju sih.... Uff. Man. Best, best, best.

Gw inget pertama kali gw ngeliat salju turun. Pas itu malem2, Desember 2011 ato Januari 2012... Lupa... Intinya gw amazed bgt. Like, Subhanallah. Speechless. Bener2 cantik pas salju lagi turun. Apa lagi kalo semua udah dilapisin salju, trus ada salju turun...

Gw inget. Pagi harinya, setelah gw pertama kali liat salju turun, gw liat hamparan putih bersih, dimana-mana. Beberapa bulan sebelumnya yang gelap karena mendung, berubah terang benderang. Hanya dalam satu malam. Segala2nya yang bisa dilapisin salju, dilapisin salju. Yang bikin gw amazed tuh bagaimana salju yg turun ga beraturan, bisa membentuk suatu kesatuan yang indah. Ada kursi di balkon apartemen gw, dan lapisan salju yg terbentuk di atas kursinya tuh... like.. perfect. Smooth and symmetrical.

Pagi itu, gw bangun tidur, langsung buka jendela. Tanpa pakai alas kaki, tanpa jaket, tanpa baju hangat. Musim dingin pertama, salju pertama. Gw memutuskan untuk menyentuh salju pertama kali tanpa sarung tangan. Gw memutuskan untuk berjalan di atas lapisan salju yg baru itu dengan telanjang kaki. Gw memutuskan untuk keluar ke balkon, menikmati salju tanpa baju hangat. Lalu gw lihat pemandangan sekeliling.

Di balkon gw, di mana-mana, pagi itu... Salju yang masih "perawan"... Ini sebutan diantara gw sama temen2 gw disana untuk salju yg masih belom diinjek-injek, untuk lapisan salju yg belum disentuh. One of the best feelings in the world: Berjalan diatas salju baru, salju yang masih "perawan". Man. You have to try it at least once in your life.

Salju yang turun melapisi hampir segala2nya. Bahkan rel kereta yang kelihatan dari balkon gw pun tertutup salju. Atap rumah, tanaman, lapangan, mobil2. Man.

Beberapa jam berlalu, mulai terdengar suara mobil dan kereta. Mobil dan kereta untuk membersihkan salju dari jalanan atau rel. Orang2 juga mulai keliatan, dan lama kelamaan... Spot virgin snownya berkurang... :/

One thing about virgin snow: Kalo jalan keluar gitu pas setelah salju, gw pasti nyari2 sisi jalan ato tempat jalan di mana belom ada orang yg lewat situ. Seneng banget kalo setelah sekian lama jalan, masih ada aja salju yg belom diinjek2 :D

Setelah beberapa jam, beberapa hari, saljunya berubah jadi salju hitam karena diinjak2. Untuk salju di trotoar, kebanyakan dipinggirin. Gw juga liat banyak petugas nebarin garam di trotoar.

Kalo winter sih dingin kan ya. Ada heater sih iya, ada baju thermal iya... Tapi kalo keluar rumah kan pake all those winter gear... Giliran pergi ke mana gitu, di tempatnya malah nyalain heater jadi panas bgt... Serba salah. :p

Good thing tho, 3x winter disana gw progress. Winter 1 pake thermal, pake glove, pake beanie, pake jaket, pake scarf. Winter 2 lepas glove. Winter 3 lepas beanie dan scarf:D

Tapi inget banget gw pas winter 1, glove, beanie, sama scarf bantu banget dan emang perlu biar di luar ga dingin. As most of my friends said: "Yang bikin dingin tuh anginnya, bukan udaranya." Yaa semua itu + jaket bantu tahan angin. Kalo lagi berangin banget, pake scarf panjang untuk nutupin sampe hidung, trus pake beanie nutupin kuping sama tutup sampe alis.

Seru! And awesome! Mau lagi. Insya Allah bisa nanti. Aamiin.

So yeah... Itu tadi cerita ttg salju dan winter, more or less. Very unorganised yes I know.

;(

Winter. Intinya, snow. Snowy snowy, I miss snow. Tapi kalo gaada salju, biasanya kalo dingin banget tuh suka aja ada salju tipis yang beberapa jam hilang. Ato salju tipis yg entah kenapa cuma muncul di atas mobil... Yep. Winter. Snow. Have to experience it again.


Spring: Suhu dari 10an - 20an
Spring, spwing, spwingy spwing spwing. Masuk Februari, Maret, sisa-sisa salju kotor udah ilang. Spring. Gw lupa detailnya. More or less ya kebalikannya autumn. Daun bertumbuhan, bunga dimana-mana, kalo udah April-Mei, bunga2 berubah jadi kyk buah gitu. Dude... Biology. Like, Ovules and all Angiosperms and all. Spring.

Banyak yg suka kena some sort of Spring fever/flu gitu, I forgot the name. Trus deket2 summer makin panas gitu. Spring entah kenapa lebih terik dibanding autumn...

Welp. Pfffttt. That's that.

Intinya kalo di luar itu yaa terasa lebih interesting aja. Lebih ga monoton kyk di sini. Dan man, salju.. Uff.. Salju. Ga enaknya di luar paling yaa pas musim panas you can't really escape the heat. Kalo pas musim dingin yaa dingin. Dan giliran ke tempat lain jadi kepanasan. Serba salah :p


3. Others including Métro, Bus, RER, Feet (a.k.a. Walking), shops, tourist sites, museums, street artists incl. street singers, and maybe moar who knows ;) (like, no seating plan at cinemas, and how people greet each other inside lift/elevator (depends on whether you are British or American)).

Coming soon! Like, soon. Gw ngantuk XD 


Ga nyangka bakal nulis panjaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang bgt ttg salju dan musim dingin. Like, gw kangen salju dan berharap bisa hidup di antara salju lagi... Insya Allah.

Ini AC jadi kerasa dingin gitu... Brrr.

Okay shutting up.

See you soon! :D

Cheers.

Thursday 9 October 2014

Jakarta: Minggu Pertama

Hai!

Hari ini, 74 tahun yang lalu, John Winston Lennon lahir di Liverpool... :D

Dan, hari ini, seminggu yang lalu, gw sampai di Jakarta... 

Sejauh ini lumayan2 aja sih. Dan pas awal2 kemaren, rasanya agak2 aneh. Baru beberapa hari sebelumnya jalan2 di Paris, naik Metro. Sekarang jalan2 di Jakarta, naik Metro Mini :D

Jujur, gw belom pernah sesering ini naik kendaraan umum di Jakarta. Kalo dulu, pernah sih pernah, tapi cuma sesekali. Pas SD gitu berangkat les naik angkot, pas SMP ke PIM naik Metro Mini... Yaa. Kadang2 aja tapi. Alhamdulillah banget dulu orangtua gw bisa bayar supir pribadi... Dan jujur, gw kangen sama supir terakhir gw. Denger2 bapak'e udah balik ke desa, nyawah... :'D Kangen. All the best, Pak.

Anyway. Sekarang baru seminggu disini. Gaada supir, gaada mobil, gaada motor, dan emang belom bisa nyetir kendaraan bermotor. Jadinyaa kemana2 naik kendaraan umum. Which is fine, and quite fun... But can also be quite stressful.

Beberapa dari banyaknya alasan kenapa ada banyak orang emosian di Jakarta: Macet. Polusi. Dan mungkin..... Trotoar yang kurang memadai.

Beneran deh tapi. Kerasa banget bedanya Jakarta sama Paris. Jujur pas udah disini kerasa banget, lebih capek... Mungkin karena panas juga, but who knows. 

Ada yang bilang, "Jangan pernah compare Paris sama Jakarta." Tapi kalo ga dicompare sama yg lebih bagus, gimana mau ngebenerin kota ini. Pengen parah Jakarta bisa senyaman kota2 diluar. Sebagai ibukota salah satu negara terbesar di dunia, Jakarta harus bisa setara sama kota2 besar lain. Kita harus bangga sama Jakarta, sama Indonesia. Masalahnya, apakah kita mau dan siap untuk ngerubah mentalitas kita...? Kalo kita sendiri aja gapunya kemauan untuk berubah jadi lebih baik, yaa susah.

Logikanya sih kan orang2 harusnya pada pengen hidup lebih baik. Tapi, we all know Indonesians, and Jakartans in particular. Kadang2 logikanya suka susah masuk, kadang2 kita cenderung puas. Kalo main Crusader Kings II, orang2 sini banyak yg punya trait "Content" :p Disini karena kita udah terbiasa sama hidup macet di jalanan, sama sampah yg dimana2, dan mungkin karena tingkat stressnya yang juga tinggi, jadi kita lama kelamaan ga terlalu mikirin apa2 aja yg wajib diubah, yg harus dibikin bagus. Semoga aja di masa depan kita bisa lebih ada kemauan, lebih ada kesadaran.

Dan btw, Paris ga selalu lebih baik dari Jakarta kokk. Banyak juga yg negatif di Paris. Cuma in this particular case, gw ngeliat Paris sebagai model. Yaa kali tinggal tiga tahun disana gaada pelajaran yg gw ambil, yg bisa gw share dirumah.

Seneng sih pas itu sempet nyobain Commuter-nya Jabodetabek. Pertama kali nyobain, daan lumayan. Bisa disetarain sama RERnya Île-de-France. Still, masih ada detail yg bisa dibenerin. So much room for improvement, so exciting.

Kapan2 gw pengen nulis ttg transportasi umum sama infrastruktur yg berkaitan, untuk dipake di Jakarta. Or at least yg gw pengen liat. Maklum, kan ini bukan expertise gw, bukan bidang gw... Jadi nanti kalo jadi nulis yaa dari sudut pandang seorang pengguna... Details, budget, realistis ato engganya, tanahnya, pemukimannya gimana2 gitu yaa kalo ada salah2 maklumin :p 

Dulu sempet nulis sih, tapi kayaknya ada di laptop lama... yg busted. Dan btw gw bilang mau nulis2 banyak tapi gajadi2... :p Sorryyy to say tapi kalo lg ga dateng idenyaa (dan moodnya) ya gabisaa. Untuk yg selanjutnya bakal gw tulis di notes deh.

Gw juga sempet ketemu temen2 SMP gw... And it was alright. Sayangnya karena mereka udah jadi anak kuliahan (dan ada juga yg nge-gap kerja), jadi pada sibuk. Jujur, disini rasanya sepi bgt. Mungkin terasa lebih sepi gara2 sekarang gw tinggal cuma beberapa kilometer dari kebanyakan temen2 gw, tapi tetep ga ketemuan, tetep jarang kontak2an.

Susah juga sih kalo pada sibuk, dan jadwalnya pada beda. Oh well.

Ngomongin transport udah, kesepian udah... Paling hal lain yg noticeable di minggu pertama ini yaa harga2 pada naik, macet makin parah (which is actually related to transport but whatever), mall masih sama aja, udah ada toko roti Perancis ternyata disini, bandara Soetta modernisasi, panas, mulai bimbel, makanan Indo masih paling enak (dan gw belom makan makanan Padang nii aaa Ayam Pop), lebaran kurban di rumah eyang....

Kurban! Man! Oh man.

Tiga tahun ga liat motong sapi/kerbau/kambing. Ini dateng2 langsung ngeliat. Kangen. Mungkin menurut orang2 sekarang sadis. Caranya "inhumane". Tapi ini tuh tradisi, dan merupakan suatu ibadah yang kalo kita tau manfaat dan alasan2nya kenapa kita nyembelih hewan dengan cara kyk gini, bisa bener2 menguatkan iman. Apalagi sekarang ini, dimana orang2 banyak mempertanyakan keberadaan Tuhan. Another topic which I want to write but... stuffs. 

Dan ketemu eyaang. The last of my direct grandparents. Dan disana sebenernya makan makanan padang... Tapi belom makan ayam pop.

Hal terakhir yang noticable adalah parlemen Indonesia. Lagi seru-serunya. Gatau deh ni masa depan negara ini ada di tangan mereka, semoga aja bisa jadi lebih baik... Somehow. Gw ngikutin sih ngikutin, tapi gamau komentar banyak2. Liat mereka kerja dulu deh. Dan bentar lagi ganti presiden! Jokowi oh Jokowi. I was so proud and excited when you became our governor. Now, I'm not that proud. Not that excited. Just simply curious, on how you will act, how you will run this country. Good luck Mr. President. Dan terima kasih banyak Pak SBY, sepuluh tahun yang cukup berat membangun Indonesia yang baru.

So that's that. 

Wait. Internet. Ini gw bisa nulis dan ngepost gara2 "dipinjemin" WiFi sama tetangga :D Makasih ya Oom. Gw udah pesen internet tapi ada masalah sama cabling jadi masih nungguuu... :( Semoga aja bentar lagi bisa dan pemasangannya lancar2 aja.

Harusnya sih disini gw bisa lebih sering nulis, berhubung lagi kesepian dan lagi ga sesibuk tahun2 lalu. Ini aja nulis gara2 jujur gatau mau ngapain. Belajar tadi siang udah, kemaren malem udah ngerangkum ulang, jadi gw pikir2 yaa istirahat dulu deeh. Tapi istirahat juga gabisa ngapa2in. Kemana2 susah, apalagi kalo pulang malem agak males juga ngapain malem2 sendirian. Sepi. Internet belom ada, TV masih channel2 lokal (walaupun TV lokal juga lumayan menarik). Keluar juga panas sih, masih adaptasi suhu. Mau baca2 buku tapi entah kenapa gabisa konsen. Trus inget ada blog :p

So I came here, and wrote this. Thingy.

Cheers.

++Berharap disini sehat2 aja. Kerasa banget disana kualitas udaranya jauh lebih bagus, dan gapake AC. Disini  tiap bangun tenggorokan ga enak :/

+++ Sori kalo jadi banyak curhaat. ;p

Saturday 20 September 2014

Photos: Introduction

Hai2,

So... Gw berencana untuk ngepost koleksi foto2 yg gw ambil selama 3 tahun gw tinggal diluar Indonesia.

Foto2nya kayaknya akan kebanyakan diambil dari koleksi foto pas gw jalan2, ke tempat2 yang udah gw kunjungin selama 3 tahun ini. Mungkin nanti ada foto2 lain juga gw post, yang... Well. Berisi memori, dan bisa/pantes untuk gw share.

Beberapa waktu yg lalu gw baru iseng liat2 isi external drive gw, dan lumayan banyak juga foto2 yg bisa dijadiin bahan nostalgia.

Agak sedih sih kesannya :p Tapi yaa itu menariknya foto. Bisa ngebawa lo kembali ngerasain perasaan yang sama, entah seneng, sedih, terkagum2, ato pas lagi berasa kesepian, ato marah. Who knows.

Dan kerennya, gw juga nemu beberapa klip video gitu. So maybe, I can also share those stuffs here.

What else... Hmmm..

Oh, postingannya ga selalu bakal in order. Ga ngikutin kronologi semenjak gw pertama pindah sampe pulang. Naah. Tergantung feeling aja, mana yg lebih nostalgic.

Dan berhubung gw bentar lagi bakal balik ke Jakarta, mungkin bakal ada gap antara post gitu. Harus ngurusin internet connections and stuff... Maybe. 

Bagusnya di Jakarta banyak warnet dan kafe2 ber-Wi-Fi gratisan. Disini mah gaada warnet... :/ Gatau deh tapi warnet di Jakarta masi ada apa engga... Masih kan...? We'll see...

Dan, kalo ternyata gw berbulan2 ternyata ga ngepost... Berarti entah belom ada internet, ato sibuk gitu... Like, real busy.

Dan, gw ada feeling kalo bikin post ini pas gw udah balik, bakal lebih banyak yg bisa gw ceritain. Because feels, dat's why. Feels of leaving something behind... and trying to remember those moments.

Moments... Yunani, Venezia, Corsica, London, Manchester, dll... Dan, berbagai macam sudut kota Paris dan sekitarnya...  Apapun yang nanti gw come across di folders gw, semoga gw bisa share dengan senikmat mungkin. Mungkin ada foto2 pas gw ke Jakarta pas summer 2013..? Ato video konser Paul McCartney yg gw tonton beberapa minggu setelah gw pertama kali sampe Paris..? Who knows.

Because hey, I believe that one of the purposes of life, is to share (besides the obvious purposes like worshipping God and doing good things in life such as helping others (which is also a form of worship (Yes, I'm still planning to do a post on "The Purpose of Life"))). Sharing, as many people say, is caring.

So yeah. A new "series" called "Photos". Or should I give it a proper name? Pffft, "Photos", so creative...

Makasih!

Tuesday 16 September 2014

A Quick Update

Hey! Quick update.

Lagi sibuk packing and other stuffs jadi entah kenapa blog ini agak terabaikan... Hampir dua bulan sejak post terakhir.. I think.

Yeah. Rencana nulis blog rutin udah gagal setelah beberapa posts... :p

Tapi insya Allah setelah selesai packing, gw bakal buka folder2 foto gw selama gw tinggal disini, daan gw berencana untuk nulis ato komen foto2 yg bisa gw temuin selama tiga tahun gw tinggal disini dan keliling2 Eropa.

So yeah :p

Makasih

Saturday 26 July 2014

Panas. Gitar. Future. Movie Reviews!

Hey,

Disini masih panas... Walaupun minggu lalu sempet dua kali hujan dan mendung seharian tapi.. Yeah.

Hari Kamis kemaren gw akhirnya ganti senar gitar akustik setelah hampir 3 tahun... Well.. Yeah. Gatau kenapa gw hampir 3 tahun ga ganti2 senar.... Anyway, pas ganti senar, gw juga sekalian minta senarnya direndahin. Soalnya selama ini gw harus neken lebih kenceng biar bunyi... Umm. Yep. Btw, yes, gw pas itu ga ganti senar sendiri soalnya 1.) Belom pernah dan 2.) Sekalian belajar dan 3.) Sekalian minta rendahin senarnya (posisi senar sama fretnya).... Yeah.

Tapi gw masih gangerti gimana pas itu cara orangnya rendahin senarnya... Gw baru nyadar, ternyata ada lubang, dibagian dalam gitarnya, yang ada dideket necknya... Dan orangnya kea muter2in this metal thing yang udah dimasukin kedalam lubang itu... Dan setelah itu dia benerin senarnya, daan posisi senarnya udah lebih deket ke fret... Umm.. Yeah. 

Good job there... For not knowing all the technical terms. ;(

So yeah. Suara senar gitarnya kedengeran beda, tapi lebih enak dari yang dulu. Which is great. :)


Moving on...

Technically 2 bulan terakhir gw ini pengangguran. Dan jujur masih gatau akan kuliah dimana. Yep. Udah ada beberapa plan sih. Tapi gw masih harus nunggu sesuatu.. Sampai pertengahan Agustus. Setelah itu, gw tinggal ikutin rencana. Insya Allah ini yang terbaik.

Daan.. Selama 2 bulan terakhir. Gw.. (besides gaming dan ibadah dibulan puasa) baca2, gitar, modding, nonton bola, keliling2/jalan2/olahraga... Tapi karena ini lagi puasa + akhir2 ini panas.... Gw decide untuk nonton. Ke bioskop. Atau disini: Cinéma. Yup.


So... Here is a list of movies that I watched recently, dengan mini-review... Jangan berharap review yang pro. Daan plus-minusnya juga seinget gw.. So yeah :p


1. Jersey Boys:



Basically, film ini berdasarkan musikal dengan nama yang sama, which is based on Frankie Valli and The Four Seasons, grup musik 60an. 

+ Great story. Ada beberapa bagian yang touching. 
+ Really love the music!! 
+ Nice bits of comedy too.
+ Love the accent.
+ Christopher Walken's acting

- Bagian awal pergerakan ceritanya agak cepet. 
- Vokalnya kadang agak dilebih2in, dan bagiannya Nick Massi agak aneh. Yang meranin Frankie Valli sih aktor di musicalnya, which is cool.
- Karakternya Christopher Walken... Kocak tapi jadi malah kurang serius :p

Final remarks: Setelah nonton film ini... Gw langsung download satu album Frankie Valli and The Four Seasons yang best of... Lagu2nya masih stuck sampai sekarang. Kalo yang gatau mereka siapa... Mungkin tau lagu ini: "Can't Take My Eyes Off You"

Overall: Very entertaining. 

Rating: 9.0/10.0 Capicados


2. Jimmy's Hall:



Cerita tentang Jimmy Gralton sampai dia di-deportasi ke Amerika. Jimmy Gralton adalah seorang aktivis politik di Irandia tahun 1930an. "Hall" yang ada dijudulnya itu refers to a rural dance hall that he built... Jimmy Gralton juga memperkenalkan jazz di dance hall itu... Pekerja dan warga setempat berharap hall itu bisa jadi tempat mereka berkumpul, istirahat, beraktivitas, belajar, bersenang2. Tapi, karena peranan gereja katolik yang sangat kuat di pemerintahan Irlandia, hall itu dan warga yang menggunakan hall itu dianggap bertentangan sama ajaran gereja dan juga bertentangan sama pemerintah. Jimmy Gralton dan beberapa warga disitu juga dicap sebagai komunis, karena peranan dia dan beberapa warga itu dalam membela pekerja lokal dan menentang bangsawan dan tuan tanah/pemilik tanah (landowners). 

Well... Sebenarnya kalau seseorang pada saat itu tidak mengikuti ajaran atau perintah gereja katolik dan pemerintah Irlandia, yaa dicap sebagai komunis. Kalau misalkan orang2 biasa pengen belajar, tanpa campur tangan gereja.. Dicap sebagai komunis. Welp. 

Ini film drama, ada romancenya juga. Tapi bagian yang serunya yaa politiknya. Ada satu adegan dimana orang2 yang dilabelin komunis itu ngelabelin balik orang2 pro-gereja sebagai fasis. Padahal yang pro-gereja kyknya simply takut sama bahaya komunisme yang ada kea di Soviet Union under Stalin... Malahan yang pro-gereja malah jadi keliatan sebagai reactionaries... Padahal yang mereka bilang komunis itu mayoritasnya cuma left-wing, socialists.. Oh well.

+ Political Drama (?)
+ Irish. Irish accent. Beautiful Ireland.
+ History. 1930s. Love the outfit.
+ Workers vs Landowners. Class struggle. Communism. Fascism. Reactionaries. Religion. 
+ Some nice music. Great atmosphere.
+ Great dialogues. Love the conversation between Jimmy and the priest.
+ Some funny moments. That mother vs policemen scene...
+ Andrew Scott!

- Strong Irish accent... Kadang ada yang gaterlalu ngerti mereka ngomong apaan.
- Sebagai drama... Kesannya slow, tapi tiba2 selesai filmnya. /:
- Something is missing... Endingnya...
- Pas bagian flashback ga langsung tau bahwa itu flashback.
- Karakter Andrew Scott perannya kurang :(

Final remarks: Love history. Love the story. Love the politics bit. Love Ireland. Walaupun ada yg lacking, here and there... 

Overall: Love the story. A bit lacking here and there...

Rating: 8.5/10.0 Capicados


3. Edge of Tomorrow



Film berdasarkan buku All You Need Is Kill by Hiroshi Sakurazaka. Alien, sci-fi acton, futuristic, a bit of drama, lots of comedy. Tom Cruise, Emily Blunt... Ceritanya Bumi diserang alien.... Well.. Lebih enak kalo nonton sendiri sih. Intinya ada elemen2 Groundhog Day.. Dan alien, action, thingy. Dan ada Paris juga! dan London! dan some sort of futuristic Normandy landing... Which is cool.

+ Funny/awkward Tom Cruise moments.
+ Futuristic war. Cool gadgets and armour.
+ Love the atmosphere pas di Heathrow, yang dijadiin forward operating base.
+ Konsep aliennya baru, bagi gw. 
+ Biology related. Cool.
+ London, Paris.
+ Mad-Eye Moody.
+ Love the humour. Comical.
+ Badass Emily Blunt.
+ Efek sama sinematografinya keren.

- Endingnya...
- Come to think of it, actionnya biasa aja.
- Peran karakter lainnya kurang.
- Adegan Emily Blunt yang itu... yang diulang2. Jadi malah lucu :p
- Pas yang mereka kabur dari bangunan itu, pas dikejar2, kenapa ga bunuh diri aja... :/

Overall: Quite cool. Konsepnya lumayan menarik. Lebih entertaining di bagian komedinya daripada actionnya. Jadi yaa genrenya lebih ke Military Science Fiction ++ Comedy... :p

Rating: 8.5/10.0 Capicados

"Come find me when you wake up."


4. The Fault in Our Stars"Okay."




Film based on novelnya John Green... Beautifully adapted. Gabisa dan gausah ceritain isi filmnya, soalnya udah sangat terkenal, at least di kalangan remaja. Filmnya hampir persis sama yang ada di novelnya. 

Feelnya kerasa banget. Jujur pas gw baca bukunya tahun lalu, gaterlalu kerasa feels-nya. Dan jujur sebelum nonton film ini, gw lebih prefer novel Looking for Alaska. Tapi gara2 film ini, gw jadi bisa lebih ngerasain isi novelnya. Daan, yeah, TFiOS bagus, banget. Peringkatnya sekarang sama kea Alaska. :p 

Man, Alaska mau dibikin film.. Can't wait. Dan btw, gw baca buku2 John Green karena gw nonton vlogbrothers sama crashcoursenya dia + Hank... Iseng2 aja pas itu, dan emang bagus. Masih gapercaya John Green itu orang yang bikin quote2 terbagsus yang pernah gw baca... Amazing.

+ Storynya.
+ Pemerannya. Shai sama Ansel cocok bgt meranin Hazel sama Gus.
+ Tekniknya.
+ Adaptasinya.
+ Pilihan dialognya.
+ Comedy.
+ Feels.

-/+ Cameo John Green yang diilangin... Kalo ada lebih seru. Tapi juga mungkin jadi aneh.

- Beberapa quotes yang gamasuk... Sadly.
- Feels.

Overall: Beautiful. Close to perfection.

Rating: 9.5 / 10.0 Capicados

"You realize that trying to keep your distance from me will not lessen my affection for you. All efforts to save me from you will fail"


5. The Purge: Anarchy:




Sequel dari The Purge. Konsepnya menarik... Dan kali ini, konsep dan elemen2 dari the Annual Purge lebih diliatin lagi. Film yang ini lokasinya lebih luas, karakternya lebih banyak, eventnya juga lebih banyak... Dan juga muncul kelompok anti-Purge, jadi semacam resistance gitu. Disini diliatin bahwa konsep dari Annual Purge sebenernya ngedistribute wealth ke orang kaya, dengan cara ngebunuhin orang miskin yang kemungkinan menyelamatkan dirinya kecil. Welp. Intinya disini scopenya lebih besar dari film pertama... Konsepnya menarik, dan scopenya yang lebih luas, jadi gw lebih suka yang ini daripada film pertamanya, walaupun suspense dan thrill di film sebelumnya lebih banyak dari yang ini. So yeah.. Semoga aja ada The Purge yang ketiga.. Pengen liat lanjutan dari resistance anti-Purgenya.

+ Konsep2nya.
+ Eventsnya menarik dan lebih banyak dari sebelumnya.
+ Beberapa comical moments.

+/- OP main character. That guy.

- Less suspense. Less thrill.
- Lebih ketebak ceritanya.

Overall: Interesting concept. Over-powered guy. Konsep resistance anti-Purge dan anti-wealth anti upper classnya juga interesting.

Rating: 9.0/10.0 Capicados



So yeah... That's it. Capicados? Well. Long story. Save it for another time. :p

Cheers.

Monday 21 July 2014

Fighting back was part of our existence

"Sometimes defeats are the best outcomes. To react to adversity is a quality. Even in your lowest periods you are showing strength. There was a great saying: It's just another day in the history of Manchester United. In other words fighting back was part of our existence."

-Sir Alex Ferguson, Alex Ferguson My Autobiography (2013)-

Saturday 19 July 2014

Panas. Bukber. Ch-ch-ch-ch-changes

Hai2,

Panas. Beberapa hari ini panas banget. Kalogasalah beberapa hari yang lalu suhunya sempet sampe 30an °C. Yep. Dan panasnya kerasa. Banget. Hari Jum'at kemaren setelah Jum'atan kan nonton gitu, soalnya deket tempat Jum'atannya ada mall. Udah kan, masuk, masih kerasa lumayan panas. Trus nonton... Edge of Tomorrow. Filmnya kereen. Ngingetin gw sama film Groundhog Day... Nah, didalem studionya itu dingin gitu. Malahan gw berasa agak kedinginan juga. Biasanya kan keluar bawa jaket. Tapi karena saking panasnya gw yaa cuma pake kaos dan kemeja. Pas didalem dingin bgt, daan pas keluar mallnya langsung kerasa gitu pengap dan panas. Heat wave.

Kadang2 gw bingung gimana gw bisa merasa biasa2 aja hidup di Jakarta dengan suhu yang panas dan kelembapan yang cukup tinggi... Tapi gw baru inget... di Jakarta kemana2 pake kendaraan, jarang jalan kaki, dan kalo indoor pake AC. So yeah..

Sabtu pagi, 19 Juli 2014, akhirnya(?) ga sahur setelah berhari2 puasa. Satu rumah ketiduran, dan gw lupa ninggiin suara alarm :/

Sorenya, buka puasa bareng dirumah wakil duta besar disini... Which is kind of cool. Bisa dapet insight, ngeliatin komunitas Indonesia disini, khususnya yang deket sama pemerintahan disini... Sort of.

Tapi yang gw suka dari acara2 Indonesia disini itu gw jadi dapet insight tentang kehidupan mahasiswa Indo diluar. Anak2 PPI, ataupun yang lagi liburan kesini. Dan gara2 ini, somehow gw juga jadi termotivasi dan... Kea sort of reassuring gitu. Which is good.

Ke acara kea gini juga jadi inget sama jaman SMP. Segala macem protokoler, koordinasi acara, antisipasi masalah2.. Etc2.

Kangen sama jaman SMP. Jujur aja. Gw bersyukur banget udah bisa sekolah di Labsky 3 tahun. Kenal sama orang2 yang... Simply brilliant.



Sayangnya, kenyataan hidup... Kalo kita pisah sama temen2, makin dikit hal yang nyambung, makin dikit hal yang bisa diobrolin... Unless lo bener2 deket sama mereka, atau punya interest yang sama.

I mean. We got separated, we made new friends, they made new friends. 

Each of us continue to chase our own dreams.

Tapi sebagai manusia, walaupun udah pisah sekian lama, kita tetep aja bisa balik, pick up where we left off. Apalagi sekarang with all those social media and skype and messengers... Lebih gampang untuk keep in contact. 

Tapi keep in contact itu juga suka agak susah... Kadang kita mau nyapa temen.. Udah lama ga denger kabar.. Tapi takut ganggu. Takut mereka lagi sibuk. Kadang baru dibales beberapa jam kemudian, atau sehari dua hari kemudian. Kadang kita bener2 lagi sibuk, atau mereka emang bener2 lagi sibuk. Kadang kalo mau ngobrol seru, harus texting panjang2, tapi capek ato ribet. Kalo mau vidcall, quality callnya suka ancur. Kalo beda timezone gitu, harus cari2 jam yang pas sama semuanya.

Dan juga... Kita bisa aja segan nyapa karena takut temen kita disisi lain lagi badmood.. :/ Well. Susah juga sih kalo pengen tau mood orang. Kalo face to face aja bisa susah ditebak, gimana lewat text, yang lebih bisa disembunyiin..

But probably it's just me. I'm not that good at guessing people's mood... Sadly.



Dan setelah pisah sekian lama... Terus tiba2 ketemu lagi, ato ngobrol lagi... Orang bisa aja berubah.

The thing is...

"We all change, when you think about it. We're all different people all through our lives. And that's okay, that's good, you've got to keep moving, so long as you remember all the people that you used to be."

-Doctor Who, The Time of The Doctor (2013)-



Kita semua berubah. Kalo dipikir2, sepanjang hidup kita, kita itu adalah orang2 yang berbeda. Dan itu bagus. Perubahan itu bagus, so long as we remember all the people that we used to be.

Summer 2013 lalu gw ke Jakarta untuk sekitar 2 minggu. Ketemu temen lama.

But before that... Kerasa banget kondisi udara di Jakarta beda sama disini. Disana emang kerasa lebih pengap gara2 lebih lembap... High humidity.

So yeah.. Temen2 lama. Bikin2 acara ngumpul2 sekalian bukber, soalnya pas puasa dan keanya bukber sama temen2 itu wajib... Sort of.

Dan gw perhatiin... Banyak yang berubah. Mungkin gara2 hampir dua tahun ga ketemu, ga ngobrol.. Jadi yaa kaget aja kalo tiba2 temen2 kita udah beda gitu. Jokesnya udah beda... Obrolannya beda. Somehow lo jadi ga nyambung. :/

Cannot into relevant any more.

Beberapa temen gw juga bilang gw berubah. Dan awalnya, setelah di-comment kea gitu, yaa gw ga berasa ada perubahan dari dua tahun yang lalu. Tapi beberapa bulan yang lalu, gw baru sadar. Yep. I have changed.

It is scary. Kita ngeliatin orang yang sama. Temen2 kita yang physically ga terlalu berubah. Tapi beberapa, didalemnya, udah berubah. Dan perubahannya ga harus negatif sih. Ada yang somehow jadi lebih baik. Tapi yaa.. Felt weird.

Dan dipikir2, sedih juga. Sebagai orang yang "ngeskip" perubahan dari temen2 kita, yang ga hidup melewati perubahan temen2 kita.. Agak sedih kalo mereka bener2 berubah. Because we'll never see that same look or hear that familiar voice. Not anymore.

Kalo mau yang agak dark... Gw sempet mikir2.. Ini sama aja kea seseorang yang meninggal. Ga akan kita bisa interaksi dengan orang yang sama. Gabisa dengerin suara yang sama. Dark indeed. Maybe it's a bit too much... But hey, this thing came across my mind once. And in some ways, it is true.

Kita kangen sama momen2 yang udah kita alamin di masa lalu, especially all those good or other memorable moments with your friends... And somehow kalo ketemu temen lama, kita pengen recreate, pengen relive that moment... But it's simply hard, kalo temen kita, dan bahkan diri kita sendiri, udah berubah..

Dan sudah saatnya kita bikin momen2 bagus yang baru. Mulai petualangan baru. Cari hal2 fun yang baru, yg bisa lo alamin sama temen2 lo. Which is great.

Kerennya manusia itu bisa adaptasi. Dan berhubungan sama post sebelumnya, kita juga harus belajar untuk let go.

So yeah.... :)

Beberapa hari lagi pengumuman pemenang pilpres, officially, dari KPU. Semoga yang kalah bisa menerima, dan membawa perubahan (yang baik) di Indonesia. Semoga yang menang bisa membawa bangsa ini menjadi lebih maju, dengan cara yang baik. Dan semoga supporter dari kedua belah pihak bisa damai, dan bisa diajak kerjasama untuk membawa perubahan yang baik di Indonesia. Semoga yang menang bisa humble, dan yang kalah bisa menerima denan ikhlas... Kecuali kalo ditemukan kecurangan. Yang ada bukti yang kuat... Then, we'll take action. But peacefully, and legitimately. Hopefully. Yeah.

So, I think that's that for now.

Cheers.